SELAMAT DATANG DI PUSTAKA HATI

Saturday, October 17, 2009

Satu Keinginan Berbeda Harapan

Kisah tiga orang yang pertama si buta, kedua si bisu, dan yang ketiga si tuli, mereka mempunyai fisik yang tidak sempurna di banding dengan yang lainnya, suatu ketika mereka bermain bersama kesebuah tempat yang dimana mereka ingin sekali main ketempat krena menurut cerita darai orang-orang yang pernah main ketempat itu pemandangannya sangatlah indah sebuah air terjun di pelosok sebuah kota ternama.
Mereka berangkat bersama-sama dengan berjalan kaki, melewati perkampungan, pesawahan yang begitu indah sinar matahari yang begitu panas menyengat mereka tak pedulikan, sekedar untuk melepas dahaga mereka membawa sebotol besar air putih dan sedikit makanan ringan.
Mereka terus berjalan menyusuri jalan-jalan setapak dan banyak kerikil, dengan semangatnya mereka harus sampe ke tempat itu, dalam perjalanan si buta merasakan kesejukan udara yang berhembus menyentuh kulitnya dan panasnya matahari seakan membakar tubuhnya kemudian ia bicara ya Allah seandainya saja aku bisa melihat mungkin saja aku akan sangat bersyukur dan menyaksikan apa yang engkau cipatakan di bumi ini, kedua temannya juga merasakan seperti yang di rasakan si buta tadi walau mereka tidak tahu apa sebenarnya yang diingnkan si buta tadi. Si bisu pun merasakan dalam hatiya ia berbisik ya Allah begitu indah pemandangan di desa ini air yang jernih udara yang sejuk sinar matahari yang bersinar memberikan penerangan pada bumi ini pesawahan yang begitu hijau yang sebentar lagi menguning sungguh indah ciptaanMu, seandainya saja aku bisa bicara akan aku ceritakan keindahan alam pedesaan ini atas ciptaanMu, kemudian si buta bicara “wahai sahabatku seperti apakah keadaan desa yang kita lewati ini” kepada dua orang sahabatnya kedua sahabatanya hanya bisa terdiam, kemudian si tuli tiba - tiba ngomong sungguh indah pemandangan ini air terjun yang begitu indah pesawahan yang begitu hijau udara yang begitu sejuk dan sinar matahari yang begitu terang menyinari bumi ini burung-burung beterbangan, dalam hatinya berbicara ya Allah seperti apakah suara burung itu, seperti apakah suara air terjun itu, “sungguh aku melihat semua itu tapi aku tidak pernah mendengar suara- suara yang mereka hasilkan, aku hanya bisa melihat seperti gambar yang bergerak tanpa suara. Seandainya saja aku bisa mendengar mungkin aku bisa mengetahui suara seperti apa yang mereka hasilkan. Wahai sahabatku kita mempunyai keinginan yang sama namun yang diharapkan oleh kita sungguh berbeda, rasa syukur nikmat sabar dan ikhlas yang hanya bisa mengobati rasa kegundahan apa yang kita harapkan, kita terlahir seperti ini bukan kehendak kita suatu perbedaan jangan jadikan alasan untuk membuktikan keegoisan kita mempunyai harapan yang berbeda, sesungguhnya Allah telah memberikan kenikmatan kepada kita namun terkadang kita lupa dan selalu menyesal dengan apa yang terjadi. Menyesal tidak menyelesaikan masalah, menyesal hanya bisa membwa kita hidup pada zaman itu saja dan hanya bisa berdiam dalam keterpurukan, ikutilah waktu dan sesuaikan dengan zamannya maka akan meraih hari esok dan yang akan datang.